Rabu, 28 April 2010

KONSTRUKSI BANGUNAN

KONSTRUKSI BANGUNAN
Teknik Pondasi (ada juga yang mengeja teknik fondasi) adalah suatu upaya teknis untuk mendapatkan jenis dan dimensi pondasi bangunan yang efisien, sehingga dapat menyangga beban yang bekerja dengan baik. Merupakan bagian dari ilmu Geoteknik
Geoteknik adalah suatu bagian dari cabang ilmu Teknik Sipil. Didalamnya diperdalam pembahasan mengenai permasalahan kekuatan tanah dan hubungannya dengan kemampuan menahan beban bangunan yang berdiri diatasnya. Pada dasarnya ilmu ini tergolong ilmu tua yang berjalan bersamaan dengan tingkat peradaban manusia, dari mulai pembangunan piramid di mesir, candi Borobudur hingga pembangunan gedung pencakar langit sekarang ini. Salah satu contohnya ialah kemiringan menara pisa di italy disebabkan oleh kekurangan kekuatan dukung tanah terhadap menara tersebut. Secara keilmuan, bidang teknik sipil ini mempelajari lebih mendalam ilmu ilmu:
  • Mekanika Tanah dan batuan

Mekanika tanah adalah bagian dari geoteknik yang merupakan salah satu cabang dari ilmu teknik sipil, dalam bahasa Inggris mekanika tanah berarti soil mechanics atau soil engineering dan Bodenmechanik dalam bahasa Jerman.
Istilah mekanika tanah diberikan oleh Karl von Terzaghi pada tahun 1925 melalui bukunya "Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher Grundlage" (Mekanika Tanah berdasar pada Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah), yang membahas prinsip-prinsip dasar dari ilmu mekanika tanah modern, dan menjadi dasar studi-studi lanjutan ilmu ini, sehingga Terzaghi disebut sebagai "Bapak Mekanika Tanah".

Definisi tanah

Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari:
  • Agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak terikat secara kimia satu sama lain
  • Zat Cair
  • Gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara butiran mineral-mineral padat tersebut
Tanah berguna sebagai pendukung pondasi bangunan dan juga tentunya sebagai bahan bangunan itu sendiri (contoh: batu bata).

Percobaan

Ilmu ini mempelajari sifat-sifat tanah melalui serangkaian percobaan laboratorium dan percobaan di lapangan:

Percobaan di lapangan

  • pengambilan contoh dan benda uji tanh
  • Pendataan lapisan dengan cara pengeboran
  • Uji CPT atau Sondir
  • Uji Tekan Pelat
  • Uji Kepadatan Tanah dilapangan
  • Uji Permeabilitas sumur
  • Uji SPT (eng: Standard Penetration Test)
  • Uji DCP
  • Uji Kekuatan Geser Tanah di lapangan, dengan menggunakan Uji Baling-Baling

Percobaan di laboratorium

  • Distribusi Butiran Tanah,
untuk tanah berbutir besar digunakan Uji Ayak (eng: Sieve Analysis, de: Siebanalyse),
untuk tanah berbutir halus digunakan Uji Hidrometerr (eng: Hydrometer,
de: Aräometer/Sedimentationsanalyse).
  • Berat Jenis Tanah (eng: Specific Grafity, de: Wichte)
  • Kerapatan Tanah (eng: Bulk Density, de: Dichte) dengan menggunakan Piknometer.
  • Kadar air, Anga Pori dan Kejenuhan Tanah
(eng: Water Content, Pore Ratio and Saturation Ratio;
de: Wassergehalt, Hohlraumgehalt, Sättigungszahl)
  • Permeabilitas (eng: Permeability, de: Wasserdurchlässigkeit)
  • Plastisitas Tanah
dengan menggunakan Atterberg Limit Test untuk mencari:
- Batas cair dan Plastis,
- Batas Plastis dan Semi Padat,
- Batas Semi Padat dan Padat
(eng: Liquid Limit, Plastic Limit, Shrinkage Limit;
de: Zustandgrenzen und Konsistenzgrenzen)
  • Konsolidasi (eng: Consolidation Test, de: Konsolidationversuch)
  • Uji Kekuatan Geser Tanah,
di laboratorium terdapat tiga percobaan untuk menentukan kekuatan geser tanah, yaitu:
- Percobaan Geser Langsung (eng: Direct Shear Test, de: Direktscherversuch),
- Uji Pembebanan Satu Arah (eng: Unconvined Test, de: Einaxialversuch) dan
- Uji Pembebanan Tiga Arah (eng & de: Triaxial)

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates